Tuesday, August 09, 2011

Quarter-life-crisis

Quarter-life-crisis!!! *harus pake tanda seru banyak*

Pernah ga sekali dalam hidup lo, lo ngerasa stuck, still got nowhere to go and still got nothing to chase?
Maybe for just some people age is nothing but a number. *Yeah right!*. Tapi, gw ga berasa umur itu cuma angka ketika gw mulai menginjak usia 25.
OMG ! 25... it means seperempat abad kan ya?! gw mulai mereview target2 yang gw punya sejak gw kecil. Dari kecil gw suka ngebayangin akan jadi apa gw diusia 17, akan jadi apa gw di usia 21, dan seterusnya. Baru di angka 25 gw dah kelimpungan, cos none of my dream was come true! And I just keep running away from them!



Sebelum gw menginjak umur 25, gw selalu memperjuangkan apa yang menjadi hak gw tanpa mengimbanginya dengan kewajiban yang harus gw penuhi. Gw selalu terlena dengan comfort zone yang gw punya. Gw mudah sekali merasa bosan terhadap sesuatu dan meninggalkannya begitu saja. Gw bs terlena begitu lama sampai - sampai mimpi - mimpi masa kecil gw menguap begitu saja. Gw bisa bersikap so hard - headed *did i say it rite?!* terhadap sesuatu yang diluar logika dan akal gw. Gw bisa bersikap apatis terhadap sesuatu yang ga gw suka dan sama sekali ga gw bakalan sentuh. Gw bisa saja ga perduli sama omongan orang sekitar, yang penting gw ngerasa nyaman. Harusnya semua itu bisa bikin gw Happy kan?! Ternyata gw salah besar.

Ketika gw umur 25, gw dihadapkan dengan banyak sekali cobaan di hidup gw. Gw harus kehilangan satu - satunya orang tua yang tersisa yaitu nyokap. Rasanya hidup gw berhenti di pagi itu.. rasanya gw ga sanggup melanjutkan hidup gw. Membayangkan hari demi hari tanpa ada nyokap yang selalu membimbing gw membuat gw sangat paranoid dan ketakutan. Untung ada kakak - kakak gw yang langsung membuka kedua tangan mereka untuk ngerangkul gw. Im in a deep shit that time! Gw belum juga memikirkan mau kemana masa depan gw. Mau bagaimana hidup gw nantinya, kepada siapa gw akan mengabdi sbg seorg istri. Semua bayangan masa depan tiba - tiba membuat gw sesak napas dan pingsan.
Kemudian, belum selesai hati gw sembuh dari kehilangan sosok orang tua, 5 bulan kemudian gw pun harus dihadapkan pada kenyataan kakak perempuan gw satu - satunya, kakak gw yang selama 5 bulan terakhir menjadi pegangan gw, harus menikah dan melanjutkan hidupnya untuk mengabdi pada laki - laki pilihan hidupnya.


Saat itu yang bisa gw tunjukkin cuman satu, gw bantu sekuat tenaga gw untuk membuat pernikahan impiannya jadi nyata. Gw cuman pengen kaka gw bahagia, setelah begitu lama dy nunggu kesempatan ini. Walaupun jauh dilubuk hati gw, gw ketakutan setengah mati ngebayangin gw bakalan hidup sendirian tanpa bantuan kakak perempuan ini. Manja ?! Memang.. gw anak bungsu yang mungkin selalu dimanja. Hal itu baru gw sadari ketika detik - detik menjelang pernikahan kakak gw, gw sering nemuin diri gw nangis tengah malem, berdoa semoga hari esok tanpa kakak gw bisa gw jalanin dengan mulus.


Gw takut gw ga bisa ngerancang masa depan gw menjadi seperti yang gw inginkan, gw takut membayangkan gw akan hidup sendirian dirumah dan bertindak seperti layaknya orang tua. Semua ketakutan itu gw simpen rapat - rapat sampe ga seorang pun tahu. Diluar, gw selalu bersikap seakan - akan gw senang, happy, bahagia menghadapi kenyataan kaka gw akan menikah. Bukan gw ga seneng, tapi itulah keironisan perasaan gw yang terjadi saat itu. Gw ga sangka ketika H- 2 , kakak gw yang perempuan pun merasakan hal yang sama. Dya takut adiknya merasa kesepian. Dya takut adiknya salah pilih jalan. Dy ga mau ninggalin gw sendirian di rumah. Denger dya bilang gitu sama gw, gw pun cuman bisa bilang : "Live ur dreams, Big sis. Im okay and im happy for you !". lagi - lagi gw tenggelam dalam kesedihan gw dan ga mau ngancurin hari bahagia kakak gw . * but hey its the right thing to do, aight?!*



Berada di umur 25 pun menjadi satu chapter terburuk dalam hidup gw. *chapter yg lain plg isinya cinta - cintaan. blahh!!*. Gw berusaha sekuat tenaga menjadi kuat buat ngejalanin hidup dan ngelawan semua ketakutan yang ada di depan mata. Sampai lah gw di umur 26. Umur yang mulai membuat gw stuck. Still got no ring, got nowhere to go, got nothing to chase and i feel stupid!!


Mulai lah semua spekulasi tentang kehidupan berputar di kepala gw. Mau dibawa kemana hidup gw ini? *bacanya pake nada lagu Armada ya?!* Apa target gw selanjutnya? apa yang mau kejar? Kapan gw akan membentuk rumah tangga gw sendiri. Sampai akhirnya gw pada titik "OMG, THIS IS WHAT THEY CALLED A QUARTER-LIFE-CRISIS!!" *RED, BOLD, and CAPSLOCK*


Pelan - pelan gw terbangun dari mimpi panjang gw, pelan - pelan gw bangkit dari rasa terlena gw, pelan - pelan gw nginjekin kaki diluar comfort zone gw just to find out who im gonna be. Ketika semua org di sekitar gw tidak lagi membicarakan "kapan kita nikah?" tetapi membicarakan "Lagi nyari rumah nih " gw pun merasa gw tertinggal bbrp step dr teman - teman yang bahkan umurnya jauh lebih muda dari gw. *icon tutup mata*
Bukan permasalahan cari rumahnya yang bikin gw tambah deg - deg an. Tapi fakta bahwa gw pun belum sampai pada titik "kapan kita nikah". Hidup gw serasa melambat dan berhenti. Gw pun mulai gerah. Seakan - akan gw di umur sebelum 25 adalah seorang yang sangat egois dan manja. Beberapa pergerakan pun mulai gw lakukan, demi menata masa depan gw yang sempat gw acuhkan. Kemudiaannn * hrs di buat sedramatis mungkin ya* bbrp org dari masa lalu gw pun muncul dengan tiba - tiba dan menyadarkan gw dengan tamparan - tamparan kecil bahwa selama ini gw terlalu terlena dengan keegoisan gw. Ini membuat gw semakin gencar untuk segera ngambil enggrang dan loncat bbrp step kedepan biar gw ga ketinggalan. *ini perumpamaan loh ya?!*


Saat ini gw sedang dihadapkan pada situasi yang cukup sulit, tapi gw yakin.. gw bisa melewatinya dengan mudah. Cos i was made to be tough!!



So, for everyone out there *especially ladies* yang berada pada titik yang sama seperti gw, jangan khawatir mari kita nyanyi sama - sama dengan suara lantang " You are not ALONE"!!!
Just focus on ur life, be tough and always asking for God's help..



Dear Mom and Dad,
i wish u were here, holding my hands through this fear, tuck me in bed, kiss me good nite and say "everything is gonna be alright, dear".
but, i'll promise.. to be tough as a rock can be!!!! love u and miss u much!!!