Thursday, May 08, 2014

Mom and dad's love letter = TREASURE

It never occured to me that mom and dad has share a really beautiful-sweet memories until i found their love letter.

Both of my parents are passed away. I always think that they just some ordinary couples until tonight.

Dikarenakan harus mencari foto pernikahan ortu gw untuk properti prewedding, gw bongkar2 album foto lama dan gw menemukan harta karun that influenced me in the way i see their relationship! 
Gw nemuin surat2 cinta mereka yg disimpan rapih dari jaman masih pacaran sampai mereka nikah.
Gw juga nemuin diary nyokap yg isinya itu curhatan dia ttg bokap beserta bbrp puisi yang dia bikin dalam bhs sunda. *now i know where did i get my writing hobbies comes from*

Gw baca satu persatu surat cinta mereka, berlembar2 kertas tua dimana belum ada handphone, email, facebook, atau chatting platform kaya sekarang. Disitulah gw sadar dan mengerti cerita cinta mereka.

Selama gw dididik sm bokap nyokap, gw selalu melihat bokap gw dari tegasnya, dari galaknya, dari wibawanya. Ga pernah terpikir oleh gw, bahwa papap gw seorang yang sangat penyayang, romantis dan penyabar. 

Lembar demi lembar gw baca, bagaimana bokap menggambarkan rasa kangennya ketika hubungan mrk harus berlangsung jarak jauh, bagaimana rasa rindunya nyokap sampai2 dya merasa bahwa bokap telah menghiraukan semua perasaannya karena harus sibuk bekerja. *typical cewe yah, dicuekin jd ngambek*

Pemilihan kata dalam penulisan surat mereka begitu manis, begitu indah sampe2 gw terhanyut dengan keadaannya.

Begitu setianya bokap sama nyokap begitu pun sebaliknya. Membuat gw tersadar, sampai akhir hayatnya pun, bokap itu hanya ingin menemani istrinya tercinta.
Fyi, bokap meninggal karena serangan jantung pada saat lagi nungguin nyokap yg lagi dirawat di rumah sakit karena diabetes, dan nyokap meninggal bbrp tahun kemudian.

Gw mencoba mengingat perilaku mereka dari dulu, bagaimana nyokap selalu menyiapkan keperluan bokap, bagaimana bokap selalu menemani nyokap kemana pun dia pergi setelah masa pensiunnya. 
Buat gw, orang tua gw telah memberikan contoh yang terbaik bagaimana membina rumah tangga. Gw bersyukur menjadi bagian dlm keluarga utuh dan harmonis, dimana banyak diluar sana yg ga seberuntung gw. 

Sekarang, gw dalam persiapan untuk membina rumah tangga gw sendiri, dan dengan membaca surat2 mereka membuat gw lebih yakin lagi untuk menikah dan mengabdikan hidup gw untuk suami gw sebagaimana yang nyokap lakuin ke bokap gw. 

Surat2 itu gw anggep harta karun berharga, karena berawal dari surat cinta itu gw bisa ada di dunia. Bisa menjadi bagian keluarga utuh yang harmonis. Dan hal itu yang akan gw coba pada saat gw membangun keluarga gw nantinya.

Disaat belum ada internet, belum ada handphone, komunikasi pun masih terbatas, membuat surat2 cinta itu begitu menyentuh hati untuk dibaca. Semua tulisan ditulis dengan sepenuh hati. 

Mah, Pap, 
Terimakasih untuk rasa cinta kalian yang begitu besar satu sama lain. 
Terimakasih untuk semua pelajaran hidup yang teteh dapet dari sepucuk surat cinta kalian.
Terimakasih karena telah menjadi sosok orang tua yang terbaik yang mampu menjadikan teteh seperti ini.

Rasa cinta kalian akan teteh terapkan dalam chapter hidup teteh selanjutnya, agar bisa seperti kalian membina dan mendidik keturunan dengan baik.

Doain ya mah, pap. Teteh dan calon suami bs jadi keluarga yang harmonis, bisa mendidik keturunan kami dengan cara yang baik. 


Wishing u both were here.. 
But i know both of you will see me from up there. 

My love for you is endlessly. And i miss you both every second in my life.



Xoxo,


Inge